Salah satu dampak dari perkembangan teknologi dalam dunia hiburan, khususnya di tanah air, adalah lahirnya ‘live music performance’ dalam bentuk ‘organ tunggal’ (OT), demikian masyarakat menyebutnya. Formasi OT biasanya terdiri dari ‘player’ dan penyanyi kemudian peralatan yang digunakan adalah alat musik keyboard dan 1 set peralatan sound system, namun formasi ini bisa berubah sesuai kebutuhan.
Player dan penyanyi dituntut
untuk piawai membawakan berbagai jenis musik dan tentu saja harus punya koleksi
lagu seabreg, khususnya player, untuk menyiasati hal ini mereka biasanya mengoleksi
lagu-lagu dalam bentuk MIDI.
Cikal bakal OT lahir sekitar
tahun 80-an, seiring dengan diperkenalkannya home keyboard oleh Yamaha yang
mengeluarkan seri PS dan kemudian disusul seri PSR, yang hingga saat ini cukup populer
di tanah air, khususnya komunitas OT.
Hiburan OT ini ternyata berkembang
cukup pesat, hampir di setiap event, seperti pernikahan, pameran, festival dan
lainnya selalu diselingi oleh hiburan organ tunggal, bahkan saat ini kegiatan
sekelas RT pun, seperti arisan, ‘ngaliwet’, pemilihan RT, dan lain-lain, juga
dihibur oleh OT.
Perkembangan OT ini ternyata
telah membukakan mata kita terhadap perkembangan musik digital, khususnya MIDI
(Musical Instrument Digital Interface), karena memang pemain organ tunggal
dituntut untuk menguasai program musik dalam format MIDI.
Mudah-mudahan lahirnya
fenomena organ tunggal, yang hanya terjadi di Indonesia
ini bisa melahirkan programmer-programmer handal dimasa depan.
No comments:
Post a Comment